Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Penataan Izin Usaha Pertambangan Wilayah NTB dilaksanakan pada 
tanggal 04 Oktober 2024 di Kantor BPSDM Propinsi NTB yang dibuka oleh Pj Gubernur NTB bapak Dr. Hasanuddin
ini diinisiasi oleh Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK wilayah V bersama pemprov NTB dengan peserta dari polda NTB, Kejari NTB, Korem NTB,Kantor wilayah ATR/BPN NTB, Kanwil Kemenkumham NTB, BPKP, Kementerian ESDM, kementerian PUPR, kementerian LHK, OPD terkait Pemprov NTB dan Kabupaten se NTB. dalam kegiatan ini turut serta Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kab. Sumbawa Bapak Auliah Asman, S.AB. M. Ak beserta Kasubbid Pendaftaran dan Pendataan Pajak Daerah Baapak Herlin Efendi, S.AP

Adapun beberapa materi/permasalahan yang dibahas, terkait tantangan sektor pertambangan meliputi :
1. Resentralisasi kewenangan
2. Ketidakpatuhan pemegang izin
3. Dampak lingkungan
4. Isu tenaga kerja asing
5. Pertambagan ilegal

Adapun sasaran dari koordinasi dan supervisi pertambangan NTB oleh KPK ini yaitu 
 1. Database : memastikan izin pertambangan valid dan reliable, serta kesamaan data antara pemprov dan pemkab.
2. Pemenuhan kewajiban : menagihkan semua kewajiban pemegang izin yang belum dipenuhi termasuk kewajiban perpajakan
3. Penertiban IUP dan Tambang Ilegal : pencabutan/pembekuan/penghentian yang melanggar ketentuan

Selain itu agenda dari Korsup Pertambangan NTB secara garis besar yaitu 
1. Pelaksanaan kewajiban keuangan pelaku usaha pertambangan mineral dan MBLB dan pemberian sanksi
2. Pelaksanaan kewajiban lingkungan dan tata ruang pelaku usaha pertambangan mineral dan MBLB
3. Penertian Pertambangan Liar